Kampung Keranda di Sumatera: Desa Sunyi yang Menyimpan Rahasia Maut
Indonesia terkenal dengan kisah-kisah mistisnya. Dari ujung barat sampai timur, selalu ada cerita rakyat yang bikin bulu kuduk merinding. Salah satu cerita paling menyeramkan datang dari pedalaman hutan Sumatera, tentang sebuah desa yang dikenal sebagai Kampung Keranda.
Lokasi yang Misterius dan Sulit Diakses
Kampung ini konon terletak di daerah hutan lebat Sumatera yang tidak tercantum di peta mana pun. Banyak yang bilang kampung ini hanya bisa ditemukan oleh mereka yang “dipanggil”. Artinya, tidak semua orang bisa masuk. Bahkan warga sekitar saja enggan membicarakan keberadaan kampung tersebut secara terbuka.
Beberapa orang yang mengaku pernah ke sana mengatakan, jalan menuju desa terasa seperti tak berujung. Kabut tebal selalu menyelimuti, dan suasana hutan mendadak menjadi sangat sunyi. Burung berhenti berkicau, angin pun seakan menghilang. Begitu kabut menghilang, barulah kampung itu terlihat.
Ciri Khas: Keranda Menggantung di Depan Rumah
Yang membuat kampung ini dijuluki Kampung Keranda adalah pemandangan ganjil di setiap rumah: keranda mayat tua tergantung di depan teras, seperti hiasan wajib. Keranda itu berwarna hitam, terbuat dari kayu tua yang lapuk, dan mengeluarkan aroma aneh seperti kemenyan busuk.
Penduduk desa terlihat normal, tapi sangat pendiam dan matanya kosong. Mereka tidak bicara dengan tamu. Mereka hanya menatap, lama... seolah tahu sesuatu yang tidak kamu ketahui.
Misteri Keranda Bergerak Sendiri
Setiap malam Jumat, keranda-keranda itu dikabarkan bergerak sendiri. Ada yang bergetar, ada yang terayun pelan, bahkan ada yang terdengar seperti berisi sesuatu. Warga lokal percaya, saat sebuah keranda mulai bergerak, itu tandanya akan ada jiwa yang diambil.
Beberapa pengunjung yang menginap di sana mengaku mendengar suara isak tangis dari dalam keranda. Paginya, salah satu dari mereka hilang begitu saja—tanpa jejak, tanpa suara. Anehnya, warga desa seolah tak pernah peduli atau panik. Seperti mereka sudah terbiasa.
Asal-Usul Kutukan Kampung Keranda
Menurut cerita lama yang beredar dari mulut ke mulut, kampung ini dulunya adalah pemukiman biasa. Tapi pada zaman penjajahan, warga kampung bekerja sama dengan penjajah dan mengkhianati desa tetangga demi kekuasaan. Akibat pengkhianatan itu, ratusan warga desa tetangga dibantai.
Sebelum tewas, salah satu dukun dari desa korban mengutuk mereka:
"Setiap malam Jumat, roh-roh yang kamu khianati akan menjemput satu per satu, sampai kampungmu kosong seperti hati kalian yang gelap."
Sejak saat itu, satu per satu warga kampung mulai menghilang. Dan keranda pun menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Apakah Kampung Itu Masih Ada?
Tidak ada yang bisa memastikan. Banyak peneliti dan pemburu kisah mistis mencoba mencari kampung ini, tapi tidak semua berhasil menemukannya. Beberapa bahkan tidak pernah kembali.
Namun satu hal yang pasti, cerita tentang Kampung Keranda tetap hidup. Entah sebagai legenda, entah sebagai kenyataan yang disembunyikan dari dunia luar.
Berani datang ke Kampung Keranda? Pastikan kamu tidak tidur di sana saat malam Jumat... atau kamu mungkin tidak akan bangun lagi.
Posting Komentar