👻 Tangisan dari Ruang Isolasi
Kategori: Cerita Mistis Dunia Medis | Rumah Sakit
Penulis: [tetap di dua dunia]
"Kami kira itu cuma suara angin... sampai kamera dipasang."
Rumah sakit tempat cerita ini terjadi adalah rumah sakit rujukan lama di Jawa Tengah, yang punya reputasi sebagai tempat penuh kenangan — baik yang menyembuhkan, maupun yang tidak pernah pulih. Kisah ini diceritakan oleh seorang perawat senior bernama Bu S, yang sudah bekerja di sana sejak awal tahun 2000-an.
🏥 Ruang Isolasi yang Terlupakan
Di sisi timur rumah sakit, ada bangunan tua yang dulu digunakan sebagai ruang isolasi untuk pasien penyakit menular — seperti SARS, flu burung, dan TB berat. Tapi sejak 2010, bangunan itu resmi ditutup karena dianggap sudah tidak layak pakai.
Namun, mulai tahun 2018, muncul laporan aneh dari satpam malam dan petugas kebersihan.
"Setiap malam Jumat, dari ruang isolasi lama terdengar suara tangisan. Kadang kecil seperti anak-anak, kadang parau seperti orang dewasa yang kesakitan," kata Pak Dian, satpam jaga malam.
Awalnya, para petugas mengira itu hanyalah suara angin yang terseret dari ventilasi tua. Tapi semakin banyak orang mendengar hal serupa — dan semuanya sepakat: itu suara perempuan.
🔍 Pemasangan Kamera CCTV
Manajemen rumah sakit akhirnya memasang kamera CCTV di luar koridor ruang isolasi, meskipun listrik di gedung itu sudah lama dimatikan.
Pada malam pertama, tidak ada kejadian berarti. Tapi saat direview rekaman hari ke-3... terlihat pintu ruang isolasi 3 sedikit terbuka sendiri sekitar pukul 02:33 pagi. Dan dari dalam, muncul bayangan hitam berjalan perlahan ke arah kamera, lalu menghilang sebelum menyentuh cahaya.
Namun hal paling mengerikan bukan itu.
Audio rekaman CCTV menangkap suara tangisan yang sangat jelas. Lirih, menyayat, dan terus diulang dengan kalimat yang sama:
"Buka pintunya... aku belum selesai..."
🧾 Riwayat Kelam Ruang Isolasi 3
Dari penelusuran berkas lama, ditemukan fakta bahwa di ruang isolasi 3 pernah dirawat seorang ibu hamil positif TB aktif — namanya Rini, usia 29 tahun. Ia menjalani perawatan isolasi selama 21 hari, dan meninggal sendirian setelah sesak napas hebat. Bayinya ikut meninggal dalam kandungan.
Rini meninggal tanpa sempat ditemani keluarga. Bahkan jenazahnya pun tidak dibawa pulang karena tidak ada yang datang menjemput hingga tiga hari setelahnya.
"Mungkin itulah kenapa arwahnya masih di sana. Masih merasa belum selesai," ujar salah satu perawat yang dulu ikut merawatnya.
🚪 Apa yang Terjadi Sekarang?
CCTV kini sudah dicopot. Gedung itu dipagari dan tidak boleh dimasuki siapa pun tanpa izin. Tapi para petugas jaga malam mengaku, suara tangisan itu masih kadang terdengar — khususnya jika hujan turun dan jam menunjukkan pukul 2 lewat.
Dan kalau kamu lewat dekat bangunan itu di malam hari, jangan sekali-kali menoleh ke jendela kecil di pintu ruang isolasi nomor 3. Katanya... ada mata yang akan menatap balik.
🩺 Catatan Penulis:
Cerita seperti ini adalah pengingat bahwa dunia medis bukan hanya soal angka, diagnosis, dan obat. Tapi juga tentang kenangan, perasaan yang tertinggal, dan kadang... jiwa-jiwa yang belum sempat berpamitan.
Kamu punya cerita mistis medis juga? Kirim ke [email kamu di sini], dan akan kami angkat dalam blog ini.
📌 "Ruang isolasi menyimpan yang tak bisa dibagi. Tapi beberapa tangisan… tetap terdengar."
#CeritaMistisMedis #TangisanRuangIsolasi #HororRumahSakit
Posting Komentar