Poppo: Terbang dengan Perut Terburai

 

Poppo: Terbang dengan Perut Terburai


Poppo: Terbang dengan Perut Terburai

"Kalau kau dengar suara 'hoo... hoo...' di atas atapmu tengah malam, jangan keluar rumah. Apalagi kalau di dalam rumah ada bayi baru lahir. Karena itu bukan burung. Itu Poppo, dan dia sedang lapar."


🏠 Kisah dari Kampung Tua

Tahun 2003, di sebuah kampung kecil dekat Gowa, seorang bidan desa bernama Ibu Ramlah baru saja membantu kelahiran bayi kembar di rumah panggung milik keluarga Lallo.

Malam itu, langit mendung. Tapi anehnya, angin begitu kencang. Bau anyir darah masih terasa. Ibu Ramlah sempat berkata pelan saat hendak pulang:

“Kalau bisa… jangan dimatikan lampunya malam ini. Dan jangan tidur terlalu nyenyak.”


🌬️ Tengah Malam yang Tak Wajar

Sekitar jam 2 pagi, Mak Nia, nenek si bayi, terbangun karena dengar suara “hoo... hoo...” di atas atap rumah. Kayu-kayu berderak seperti ada yang meloncat.

Mak Nia ngintip lewat celah dinding bambu.

Matanya membelalak. Di atas atap, dia lihat kepala manusia... dengan rambut panjang dan isi perut terurai, melayang-layang. Matanya merah. Lidahnya menjulur.

Itu Poppo.


🧟‍♀️ Serangan Tak Terduga

Tiba-tiba lampu rumah mati. Bayi menangis kencang. Ayah si bayi terbangun, ambil parang. Tapi sebelum sempat keluar, dinding rumah terguncang.

Cahaya petromaks dinyalakan. Di lantai, ada cairan kental merah seperti darah. Di atas pintu, bekas jari panjang dan basah.

Untungnya, bayi berhasil disembunyikan di bawah ranjang, dibungkus daun sirih dan diberi bawang putih — cara tradisional untuk mengusir Poppo.


🧙‍♂️ Dukun Tua dan Penangkal Gaib

Besoknya, keluarga itu memanggil dukun tua dari kampung sebelah. Dia datang bawa cermin, benang hitam, dan kelapa gading. Lalu bilang:

“Poppo itu bukan sekadar makhluk halus. Kadang... dia adalah manusia. Tetanggamu sendiri. Orang yang punya ilmu, tapi menyesal di tengah jalan.”

Dukun itu menyiram halaman rumah dengan air limau dan cabai rawit, sambil membaca mantra.

Dan selama 7 hari, bau amis terus keluar dari atap, meski sudah dibersihkan.


👁️ Akhirnya…

Beberapa hari kemudian, seorang tetangga — perempuan tua yang jarang keluar rumah — ditemukan meninggal, tubuhnya hangus seperti terbakar dari dalam.

Tapi... anehnya, jantungnya tidak ditemukan di dalam tubuh. Mayatnya ringan. Tubuhnya kosong.

Warga percaya, itulah Poppo. Ilmunya lepas kendali. Dan jiwanya tak bisa kembali ke raga.


⚠️ Penutup

Hingga hari ini, warga kampung Gowa masih menyimpan cermin di bawah kolong rumah, sebagai penangkal makhluk tak kasat mata.

Dan kalau kamu menginap di rumah panggung Bugis, lalu dengar suara "hoo... hoo..." tengah malam…

Tutup semua lubang rumah. Jangan biarkan lampu mati. Dan jangan pernah tinggalkan bayi sendirian.

Karena mungkin, Poppo sedang lewat.
Atau... sudah ada di atap rumahmu.

0 تعليقات

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم