🏥👻 “Arwah di Lorong Sunyi: Kisah Mistis Rumah Sakit Kristen Tayu, Pati”
“Meski tak lagi beroperasi, kamar mayatnya masih dingin. Dan beberapa warga bersumpah melihat jendela di lantai dua terbuka sendiri… padahal bangunan itu sudah lama kosong.”
🌘 BAB 1: Rumah Sakit yang Menghilang dari Peta
Rumah Sakit Kristen Tayu, terletak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pernah menjadi salah satu pusat pelayanan kesehatan terbesar di pesisir utara. Dibangun pada masa penjajahan Belanda, rumah sakit ini terkenal dengan arsitektur kolonial, halaman yang luas, dan deretan pohon besar yang menaungi bangunannya.
Namun sejak awal tahun 2000-an, rumah sakit itu mendadak ditutup. Tak ada pengumuman resmi. Pasien dan staf dipindahkan, dan bangunan itu perlahan membusuk ditelan waktu.
Anehnya, Google Maps tidak menandai rumah sakit ini sebagai “permanently closed”. Bahkan nama “RS Kristen Tayu” mulai menghilang dari pencarian. Tapi bagi warga sekitar, kisahnya masih hidup — dan menyeramkan.
😨 BAB 2: Suster Bergaun Putih Tanpa Kaki
Beberapa warga yang tinggal dekat lokasi bercerita bahwa setiap malam Jumat Kliwon, terdengar suara ranjang pasien didorong-dorong, serta suara alat stetoskop terjatuh dari dalam bangunan kosong itu.
Salah satu penjual gorengan di dekat pagar rumah sakit berkata:
"Dulu saya lihat ada suster pakai baju putih lewat halaman... tapi bawah tubuhnya melayang. Gak ada kakinya. Saya kira orang, tapi dia nembus tembok."
Suster itu dikenal sebagai “Suster Wilhelmina”, perawat Belanda yang dulu terkenal sangat kejam kepada pasien pribumi. Konon, dia tewas dibunuh oleh penjaga rumah sakit yang tak tahan dengan perlakuannya. Mayatnya… tidak pernah ditemukan.
🕯️ BAB 3: Penelusuran Tim Paranormal
Pada tahun 2018, sebuah tim investigasi supranatural dari Semarang mencoba masuk ke gedung RS Kristen Tayu untuk dokumentasi malam hari. Dalam video mereka yang kini sulit ditemukan di YouTube, terekam:
-
Pintu ruang ICU terbuka sendiri
-
Suara tangisan perempuan dari kamar operasi lama
-
Dan penampakan bayangan berjalan cepat di lorong tanpa sumber cahaya
Namun saat keluar dari lokasi, salah satu kameramen mengalami kejang dan tidak bisa bicara selama 3 hari. Setelah pulih, ia menulis di kertas:
“Aku disuruh kembali. Ada yang belum selesai di dalam sana.”
Tim itu tidak pernah melanjutkan investigasi ke sana.
🩸 BAB 4: Ruang Operasi 2B
Legenda paling menakutkan adalah tentang Ruang Operasi 2B, ruangan yang dulu digunakan untuk operasi darurat. Salah satu kisah menyebut bahwa pasien yang mati di sana sering ‘kembali hidup’, hanya untuk meninggal lagi dalam hitungan menit — tapi dengan ekspresi senyum lebar dan mata melotot.
Mantan perawat, Bu Rini (nama samaran), mengaku pernah melihat bayi lahir tanpa suara tangis, dan begitu dokter mengangkatnya… bayi itu tersenyum dan menyebut nama “Wilhelmina.”
Sejak itu, ruangan itu dikunci. Tapi meski gemboknya berkarat, warga mengaku sering melihat cahaya lampu operasi menyala dari balik tirai.
🌒 BAB 5: Kutukan Dokter Belanda
Cerita lama menyebut bahwa salah satu dokter Belanda bernama Dr. Gunter Lodewijk pernah melakukan eksperimen medis pada masa perang — termasuk operasi tanpa anestesi dan percobaan serum terhadap penduduk desa sekitar.
Saat Jepang datang, rumah sakit ini menjadi markas militer. Dr. Gunter kabarnya dibunuh, namun tubuhnya tidak pernah dikuburkan secara layak. Beberapa warga percaya bahwa jiwanya masih menghantui ruang bawah tanah rumah sakit.
Seorang penjaga bangunan pernah mendengar:
“Ada suara langkah sepatu berat, aroma kimia menyengat, dan suara seseorang berbicara dalam bahasa Belanda dari ruang bawah.”
Setelah kejadian itu, penjaga itu pindah dan menolak kembali.
🔚 EPILOG: Rumah Sakit Tanpa Waktu
Kini, bangunan RS Kristen Tayu ditutupi semak belukar. Sebagian jendela pecah, sebagian lagi tertutup kayu. Tapi setiap malam tertentu, terutama bulan purnama, warga melihat lampu-lampu dalam rumah sakit menyala sebentar, lalu mati lagi.
Seolah… para dokter dan suster yang pernah bekerja di sana, masih melakukan tugas mereka.
Di antara lorong sunyi dan jeritan yang hanya bisa didengar oleh mereka yang “dipanggil kembali.”
إرسال تعليق